Selasa, 07 April 2015

Buntu dan Pelarian

Setiap kali merasa jenuh dengan proses penulisan ini, aku dengan semangat akan ngeblog lagi. Jadi kegiatan menulis di blog ini juga merupakan bentuk pelarian dari kejenuhan selain membaca, berlari dan jalan-jalan. Sejujurnya aku ingin berlari saja, tapi sudah siang. Malas rasanya. Dan tema menulis hari ini adalah kebuntuan.

Buntu. Buntu. Buntu. Dalam proses penulisan, terkadang kita merasa buntu terhadap apa yang akan kita tulis. Seolah-olah jauh dari tujuan awal, atau memang melenceng dari tujuan awal. Dua masalah itu yang sedang aku hadapi saat ini. Ada juga keraguan terhadap tujuan awal. Tapi saat ini aku berusaha konsisten dengan apa yang sudah aku rencanakan di awal menulis.

Well, buntu adalah keadaan dimana kau tidak bisa meramu keputusan dengan tepat, atau kau tidak yakin dengan ramuan keputusanmu dan kau tidak tahu langkah apa yang kau ambil berikutnya. Yah, begitulah.

Dear buntu, cepatlah berlalu, heuheu.

Senin, 23 Februari 2015

Game in the EFL Classroom

Game in the classroom can stimulate students. The Classroom atmosphere will be more relax, and the students will be more attract to the lesson in the classroom. But, game only used by most of teachers to be a brainstorm activities or else to warm up the students, before goes to the main activity. Yet, Lestari (2009) proposes game as main activity. It is because, language classroom atmosphere should be in the condition of students can produce target language as means of communication. Teacher-fronted classroom is not suitable for language learning classroom. As Lestari (2009) states an English classroom, therefore, should be a lively one in which students have the chance to practice the language they are learning, and the teacher is the one who facilitates the learning process. In playing game, students also learn the language, plus to motivate and to encourage students. These are some games, proposes by Lestari (2009) that teacher can use in the classroom as main activity:

1.  Planning a Day Out (Taken from Hadfield, 1984)

Type of activity : Pair work - Information Gap
Function practice : asking about opening and closing time
Exponent : What's on ... tonight?
                    What times does .. open/close/start/finish?
Lexical areas : times, public building and facilities.
Essential vocabulary: museum, market, art gallery, library, shopping centre, theatre,
cinema, days, times
How to use the game:
Copy a role-card and a map for every student in the class.
The students should sit in pairs facing each other across a table.
Give each student an appropriate role-card and a map.
Student A has a list of things to do and see on a visit to York.
Student B has a guide to entertainment and facilities in York.
The object of the game is for student A to find out what the possibilities are and to plan the day.
To do this, student A must ask student B for information about opening/closing/starting/ finishing times of the shops, museums, plays in York, in order to decide what can and can-not be done in the time available.
Student A must draw in a route of the day's wanderings on the map.
It is Tuesday 4 December.
You are going to York for the day.
You arrive at 9.30 am.
The last train home leaves at 22.35.
You want to:
visit the castle
This game is not designed for Indonesian EFL, it is better to adapt it according the student's need also the competence of the students. Also the teacher can modify the game according the geographical location in the one's own city.

2. Riddles

Type of activity:  -making the familiar strange audience and contest guessing
Function practiced:  -describing objects
Useful language: -has/have/has got/have got, adjectives for physical description; simple present; when ..., if ...; feels/smells/tastes/sounds/looks like
Lexical areas  -adjectives for colour, texture, shape, size, length, weight, pattern, materials, etc.
How to use the activity
Do this activity with groups of three or four.
Take or copy of the Riddles sheet for each group, and enough copies of the object cards for there to be three or four for each group.
Cut up the object-cards and put them in a hat or bag.
Cut the answers off the Riddles sheet, then hand out the Riddles sheets to the
groups and ask them to try and work out what is being described in each riddle.
Introduce a few 'home-made' riddles, e.g.:
1. This is a cyndrical object made of white paper. It is full of dead leaves.
(cigarette)
2. A round golden object with a hole in the middle. (ring)
3. It an tell you things, hut it is not a teacher. It can wake you up, but it is not your
wife. It has aface, but it is not human. (alarm clock)
4. It is made of wood and has many leaves, but it is not a tree. (book) Now hand
out around the object cards. Each group should take three or four. The group should
work together to produce riddles, describing objects they have picked, but not
mentioning the names.
When they have finished, from the students into new groups so that each new group
has one member from each of the old groups.
The students in the new group should take in turns to read their riddles to each
other and try to guess the answers.

More, you can take from Hadfield. Later on I will discuss about Modified Jeopardy Game.

Source
Lestari, Lies Amin. (2009). English Classroom Culture: How can it be done? TEFLIN Journal, 10(1)


Rabu, 28 Januari 2015

Antara Aku, Mbak Nila, dan Dave Grohl


Ini kisah langka yang jarang terjadi, ini antara aku, mbak nila dan Dave Grohl. Jadi begini ceritanyaa...

Di suatu hari yang modemku nyala, aku browsing, streaming, untuk menghilangkan penat. Daaann lihatlah, aku menjadi penggemar Foo Fighters karbitan. Entah ini akan bertahan sampai kapan. Yang jelas, aku suka Dave Grohl. LOVE YOU.. hahaha. Alay banget, ini mungkin karena aku cenderung suka pria yang lebih tua, dan yang berambut gondrong. 

Aku tahu band Foo Fighters sebenarnya udah lama. 3 tahun yang lalu (Ealaahh), ya kalo dibandingin sama karir band ini yang udah 20 tahun ya aku kemana ajaaa.. haha. Aku tahunya pun juga nggak sengaja. Soalnya si Paramore ngover lagunya, yang judulnya My Hero. Daaannn aku sukkaakk.. Suka paramore, hahaha. 

Trus nggak sengaja lagi, aku dikasih koleksi Music Videonya mas Toni, mas Toni itu masnya mbak Nila, hal ini dikarenakan, penerawangan mbak Nila yang menilai selera musikku sebelas tiga belas sama mas Toni. Dan saat itu, Mbak Nila sedang membagi-bagi gratis MV di laptopnya yang konon adalah milik Mas Toni dan akan dihapus mbak Nila.. Alhasil, aku mendapat hibahan untuk menjaganya, sekaligus, aku mengeksplorasi MV-MV itu. Ada No Blonde, Extreme, System of Down, Nirvana, Oasis, dan tentunya Foo Fighters, dan banyak lagi sampai aku lupa. Tapi sayang, aku tak bisa menyimpannya lagi, karena Hardisku rusaakk, huhuhuhu. Mereka hilang ditelan hardisk. 

Tapi saat itu aku hanya, "Oh ini Foo Fighters" Kebetulan lagu The Pretender yang aku suka. Trus tadi, saat buka facebook, aku iseng stalking temanku, sebut saja nyenye, dia nge-Like Band The Pretenders. Tapi ada sesuatu yang mengulik hatiku (eeeaaa). Aku kayaknya nggak asing sama the pretender, tapi kok bukan Band ya kayaknya. Maka dari itu, akhirnya, aku searching. Ternyata memang benaaarrr, the pretender bukan hanya Band tapi juga lagunya Foo Fighter. Dan mulailah aku menjelajah Yusub. Biasanya sih tinggal buka Disk D trus Video trus Western, klik search, pastilah nemu, tapi seperti yang aku katakan tadi... Ah sudahlah.. 
Dan mumpung modem nyala, akhirnya Yusublah sasaranku. Streamingan Foo Fighter, yang konser di Wembley Stadium sampai yang akustikannya. Haasiilnyaaa, Jadilah aku Grupis Dave Grohl... Hahahaha. (Bukannya harusnya jadi penggemar Foo Fighters ya?) Hehe

Tak hanya sampai disitu saja, aku juga mencari gambar Dave Grohl di Gugel. Dan alangkah kagetnyaa akuu.. Ternyata Foto yang dikirim mbak nila lewat watsap dengan caption "ini tipemu" pada tanggal 20 Januari adalah Dave Grohl... 
Duh Dave Grohl... Sekarang aku jadi terkintil-kintil padanya. Haha. Dia baru saja ulang tahun, dua minggu yang lalu, tanggal 14 Januari. Dan jika bukan gara-gara dia sekarang seumuran emak ane, pasti aku sudah gila mampus kayak para wanita menggilai artis koreaa. Tapi yaaa teteup aja kok, Dave Grohl... Seriously.. You are the apple of my Eye deh, hahaha  

In brief, Perhatikan peran mbak Nila dalam pertemuanku dengan Dave Grohl. Disini dia adalah benang merah dari segalanyaaa antara aku dan Dave Grohl.. Jadi kalo pengen jodohin aku sama cowok, Dave Grohl boleeehh kok mbak nil, :D


*Tulisan alay jangan dimasukkan hati, yang nggak suka boleh SANTAI!*
**karena dia benang merah, makanya fontnya juga merah bonus Bold**

Selasa, 27 Januari 2015

2015 !!

Ketika melihat masa depan apa yang kamu rasakan? Penasaran? Tak sabar lagi menunggu? Takut? Senang? Ketika pertanyaan ini kembali kepadaku, aku merasa takut. Takut akan ketidakpastian yang menunggu. Tetapi bukankah Tuhan sudah mengatur segalanya? Tapi bukankah ketidakpastian itu yang akan membuatmu berjaya? Percayalah manusia. Percayalah pada Tuhanmu. 
Aku merasakan sensasi berbeda ketika memasuki tahun ini. Bukan hanya karena aku bertambah tua, tetapi pada tahun ini (Insya Allah) aku lulus dan akan menghadapi dunia nyata. Padahal Kata Dewey "Education is not preparation for future living, it is living itself" more or less begitulah. Yang pada intinya, kita - yang selalu menganggap pendidikan adalah sebagai wujud persiapan masa depan- seharusnya menganggap bahwa pendidikan itu sendiri adalah hidup kita. Tapi pemikiran bahwa setelah sekolah kita akan menjajaki dunia nyata itu tak sepenuhnya salah bukan? Karena kata Dewey Education kan? Bukan School. Hahaha. Jayus. 

Iyaa! Setelah lulus nanti aku akan menghadapi dunia nyata yang sudah seperti hutan rimba. (Semangat Ika!!) Dunia dimana manusia sudah banyak yang lupa, dan sentilan Tuhan seperti dongeng belaka. Apa persiapanku untuk mengarungi hutan ini? (Nyari suami!) Ide yang bagus. Tapi bukan itu yang utama. Kepercayanku terhadap Allah (Kliseeee!) Biarlah. Kadang yang klise yang harus dipertahankan bukan? Percuma kalau nggak ada usaha, karena Allah sendiri sudah berwahyu bahwa Tak akan diubah nasib sesorang/golongan jika dia tak berusaha mengubahnya sendiri (Maaf kalau salah) Kurang lebih begitu. Usahaku apa? Sekolah! Sekolah sampai jadi orang! Sekolah dan segala pengalaman yang didalamnya pernah ku incip adalah bekalku (Maaf Dewey). 

Setelah persiapan (yang ternyata hanya itu saja), apa rencanaku ke depannya? Menjadi Guru! Aku ingin mendedikasikan diriku ke dalam sesuatu yang diriku ini sudah dipersiapkan. Halah ribet banget dah! Intinya, aku akan menjadi guru karena aku sekolah buat jadi guru. Aku ingin mendedikasikan diriku untuk negeriku dengan menjadi guru. Langkah pertama, aku ingin mengikuti program SM3T yang mana aku akan menjadi guru di daerah Indonesia bagian terpencil terluar dan terdepan. Aku ingin melihat anak-anak di daerah yang jarang diperhitungkan negeri ini 20 tahun lagi menjadi pemimpin bangsa ini. Aku ingin, 20 tahun lagi, daerah yang disebut terpencil, terluar dan terdepan ini bisa menjadi lebih baik. Mungkin para pesimis (the other part of myself) sedang berteriak-teriak manja "Kliseeeee"... Ya aku tahu. Tapi apa peduliku. Itu adalah mimpiku, (emot melet ke para pesimistis dan negativis)

Ada perasaan takut, senang, dan penasaran. Aku sudah ada target yang ingin aku capai dan lakukan setelah lulus nanti. Tapi semua itu hanya akan menjadi mimpi jika aku nggak ikut tes SM3T karena aku belum lulus di saat yang tepat karena sekarang yang seharusnya aku mengerjakan Bab II dan persiapan untuk penelitian besok tapi malah ngeblog di malam buta. Duhh... 

Okay, in Brief... Jangan takut menghadapi masa depan. Tentukan arah dan wujudkan mimpimu!! Semangaaattt!!


(Catatan di malam buta yang seharusnya mengerjakan bab dua)

Petualangan lo yang mana bro?

Ini sih berdasarkan pengalaman gue bro, nggak usah ngotot kalo nggak setuju. Santai! oke?

Petualangan Rohani dan Pencarian Jati diri

Ini nih yang pertama, Rohani dulu. Petualangan rohani itu semacam petualangan untuk pencarian spiritual dalam diri kita, wetsehhh!  macam benar aja kau bang! haha. Ya maksudnya, kita sebagai manusia pasti ngerasa pengen deket sama Tuhan, mencari apa esensi hidup kita, atau pencarian Tuhan. Petualangan kayak gini sih bro, buat gue, setiap perjalanan dan petualangan yang gue alami, pencarian kayak gini selalu terjadi di dalam batin gue. Buat elo yang nyari petualangan macam gini, gue rasa elo nggak perlu melulu pergi ke masjid atau ke gereja, atau kuil, elo liat alam, elo liat Tuhan men! Lo bisa merasakan betapa hebatnya DIA menciptakan keindahan yang begitu indah. Lo bisa ngerasain betapa perkasanya DIA. Sumpah men! Percaya deh sama gue! Eh jangan! Percaya sama Tuhan aja. Hahaha. 

Petualangan High Class

Petualangan kayak gini jarang terjadi dalam hidup gue bro. Se high-highya gue, paling pol makan nasi pinggir jalan. Nggak mungkin sampe kelas restoran. Nginep di penginapan, nggak mungkin sampe hotel berbintang. Ini terjadi pas gue ke Jogja, itu lumayan lah gue nginep di penginapan, belom di emperan, atau di masjid. High Class gini tuh maksud gue, yang nginepnya di hotel bintang, ada travel agent, makan 3 kali sehari di restoran, dan semua udah ada yang nyiapin. Kira-kira gitulah yang menurut gue high class.Ya buat elo-elo yang punya doku banyak, pasti gampanglah dapat yang High Class Adventure in which cost much budget. But for me, No thanks, gue kelas survival aja syukur. haha. Karena menurut gue, petualangan nggak berasa petualangan kalo lo cuma ikut jadwal. haha. Sekali lagi, yang nggak setuju, santai! SANTAI kayak di pantai gitu lah bro.

Petualangan Mbambung Survival

Menurut pengalaman gue, petualangan kayak gini melengkapi perjalanan hidup lo. Kalo sebuah perjalanan nggak ngasih lo pelajaran apapun, menurut gue perjalanan lo kosong bro. Tapi itu tergantung dari kita masing-masing juga sih. Kalo gue, setiap perjalanan yang gue alami pasti mbambung survival. Dan dari perjalanan2 ini, gue memetik banyak pelajaran. Mulai dari pentingnya persiapan (Klise lahh), selalu ingat Tuhan (Dewanya kliseee..), dan selalu minta restu orang tua (Maha dewa maha bharata nya kliseee, duh apalah). Haahaha. Enggaklah, more than those, I believe. It's about you, your God, and Nature. I can't explain the details, but once you experienced it, you taste the values, you will change. To be better I supposed. 

In the end, It all depends on you, whether you got the point or not, it all depends on how you define it. And whatever journeys you chose, have sharp heart. You will know the difference. Your life, define it by yourself. Go travel around the world, you will amaze by the miles that change you. You will be different person from the starting point. 

Sabtu, 20 Desember 2014

Satya Wibawa (6)

"You won't believe it. Dia sudah ada yang punya." Teriak Natasa.
"Iya, aku tahu." Balasku sekenanya.
"Dia anak tari, cantik, gemol pisan euy." Tambahnya. "Kamu tahu anaknya yang mana? yang kemarin ngremo di acara kita itu ternyata...."
"Iya, aku tahu." Potongku cepat.
" Kamu ketemu sama dia? Ngobrol?" Tanyanya sambil memperhatikanku.
Kututup bukuku. "Dia nemuin aku." Kataku datar sambil menatapnya. Aku mencoba senatural mungkin. Se fair mungkin, tanpa prasangka. Walau sebenarnya aku ingin mengatakannya sebagai peristiwa "labrakan"
Kalau misal bisa kugambarkan, ekspresi Natasa sangat alay, dia membuka mulutnya lebar-lebar seolah bisa jatuh ke bawah. Bayangkan, alaynya dia jika aku bilang ngelabrak, iya to?
"Trus dia bilang apa?" Tanyanya pada akhirnya.
"Cuma bilang nggak usah ngehubungi satya lagi." Jawabku.
"Emang kamu pernah?"
"Enggaklah, nomer hape aja nggak punya, pin bb apalagi." Jawabku senormal mungkin.
Entah bagaimana aku harus menjelaskan pada orang yang menyebut dirinya pacar satya ini. Aku tak pernah masuk dalam kategori "menggoda" seorang satya. Kami berdua hanya ngobrol dan menertawakan hal yang sama. Tak lebih. Bagaimana mungkin itu bisa dikatakan "menggoda"?
Kenapa dia tidak bisa melihatku sebagai seorang Kenthung atau Ucup, sahabat karib Satya? Kenapa dia harus menganggapku benalu dalam hubungannya?
"Hei! malah bengong" Natasa mulai menghardik.
"Hmm. Apa?" Tanyaku.
"Kamu masih ketemuan sama Satya?" Tanyanya.
"Kadang. Ya kayak biasanya lah."
"Kamu cerita sama Satya?"
"Enggak. Aku sih santai. Cuma penasaran."
"Iya. Aku juga penasaran. Tanyain gih" Ungkap Natasa.
Aku menoleh padanya. Iya? Apa aku punya kuasa untuk bertanya? Sempat terbersit, tapi kami tidak pernah berbicara sejauh itu, love life maksudku.


RangeR (2)

Have I told you about RangeR? Now I can tell, Ranger is a community in which I'm freely join to expand my horizons. I got knowledge also friends in return. I wasted my time in gathering, laughing, chit chat about many problems. This year, we are having many gathering times, in several events. 

First, in June, we did particular job together, fun job absolutely. We taught our junior about how giving material in initiation ceremony. Yeah, some materials about leadership, characters, and other things we must have when we already a mahasiswa. Hahaha
Minus ranger merah (mas dhika) do'i nya lagi bobok
Again, we met in charity event held by students association. We did some photo shoot again, haha. We discuss some matters, joking around, yeah, all we did is having fun while we still have time together. We also did minor meeting, with no special purposes. We just met in the campus or spent night together in one's house. Just happened, in Mas dhika's house, we stay in his musholaa. haha. 
At last, our official meeting happened, we all gathered in the holly ceremony (lol, don't be overdosed please!) in which we do the initiation ceremony for the new students. After that, we visited mas bayu's house. We took a rest there, and finally went back to surabaya.  
we are family (katanyaaa)