Kamis, 17 Juli 2014

Laki -Laki (ku)

Laki - Laki (ku) begitu inginku. Tapi sayang sekali ya, bukan. 
"Wah, ada fotonya." teriak salah seorang teman. 
"Tapi dari belakang." Batinku jengkel.
Sebegitu inginnya kah diriku melihatmu?
 
Iya.
Laki - laki (ku) begitu hasratku.
Aku ingin, sekali - kali mengatakan kepada teman - temanku, "Dia pernah menjadi milikku."
Tapi tidak, tidak mungkin. 
Karena kau memang bukan Laki - Laki (ku).
Pernah pun tidak. 
Ku, menyatakan suatu kepemilikan atasnya. 
Sepedaku, itu berarti sepeda adalah milikku.
Sedang kau? 
Ah, kita hanya teman seperjuangan. Begitu inginmu. 
Saling menyapa ketika kita telah tua. Hahaha. Aku membayangkan, Kau adalah Tuk Dalang, dan aku nenek Upin Ipin. Sahabat sampai tua.
Tapi aku tak mampu menjabat gelar itu terlalu lama. Terlalu sakit. 
Kau tahu itu? Lalu kau menghilang.

Duhai Laki - Laki (ku), Kusedang merindu.

"Iya, kamu" Kata Dodit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar