Jumat, 07 Maret 2014

Warna

Aku hijau, dan di mataku engkau biru.
Tapi kenyataannya kau memilih putih dan menganggapku oranye.
Aku kompulsif dan meledak-ledak, mungkin, karena itu aku menyukai hijau yang menenangkan. Dan aku selalu yang memberi ijin dan kebebasan. 
Aku menganggapmu biru yang lembut dan membuat orang tenggelam. 
Tetapi nyatanya kau selalu putih. 
Kau suci dan tipikal orang berintegritas. 
Aku bisa melihatmu dalam kesuksesan. 
Dalam senyum yang menghargai dan senyum pembuktian. 
Seorang pemenang. 
Aku tak pernah menganggapmu hitam, tapi aku. 
Aku menganggap akulah hitam yang mengintimidasi, padahal nyatanya, dimatamu, akulah oranye yang hangat namun membingungkan. 

Ini tentang kita. 

Dan pilihan warna kita. Yang mungkin menakdirkan kita pada jalan yang tak bertemu. Karena kita adalah pilihan kita. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar